MAYANGAN
- Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Probolinggo. Forkopimda dan
tokoh agama menggelar Doa Bersama Lintas Agama, Minggu (31/8) sore, di
kantor FKUB setempat. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya saling
menguatkan, menjaga Kota Probolinggo tetap kondusif dan aman.
Hadir mengikuti doa bersama ada Wali
Kota Probolinggo dr. Aminuddin, , Ketua DPRD Dwi Laksmi Syntha
Kusumawardhani, Kapolres Probolinggo Kota AKBP Rico Yumasri, Kajari
Dodik Hermawan, Kasdim Inf Herawadi, serta tokoh masyarakat dan tokoh
lintas agama dari berbagai denominasi keagamaan di kota Probolinggo.
Ketua
FKUB Ahmad Hudri, menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan atas
kehadiran semua unsur penting kota dalam kegiatan doa bersama ini. “Ini
semua adalah pertautan batin di antara kita. Saat ini bangsa Indonesia
tengah menghadapi ujian yang berat, dan mudah-mudahan ini menjadi pemicu
untuk kita semua memperbaiki dan menyempurnakan diri,” ujarnya
mengawali.
Hudri menekankan pentingnya kekuatan doa
dalam menghadapi situasi sulit. Ia menyebut bahwa di tengah
kompleksitas permasalahan bangsa, hanya doa yang bisa menembus langit
dan menyentuh hati manusia. Hudri juga menyebut peristiwa meninggalnya
Affan Kurniawan, pengemudi ojek online di Jakarta, yang menjadi sorotan
nasional. Ia mengajak semua pihak agar kejadian serupa tidak terulang.
Hudri juga menekankan bahwa peran tokoh
agama masih sangat penting sebagai penyejuk dan penuntun umat. “Kita
punya keyakinan, para tokoh agama masih didengar dan diikuti umatnya.
Tidak ada agama yang membenarkan perusakan dalam bentuk apapun,”
imbuhnya.
Sementara itu, Wali Kota Probolinggo dr.
Aminuddin, dalam arahannya menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan
koordinasi intensif dengan Gubernur Jawa Timur, kepala daerah lain dan
pemerintah pusat, termasuk mengikuti rapat nasional yang dipimpin
langsung oleh Mendagri.
Ia
menyebut kondisi Kota Probolinggo saat ini berada dalam status siaga
satu, terutama menjelang potensi aksi demo pada tanggal 1 dan 3
September mendatang. “Kami bersama Forkopimda dan tokoh agama telah
melakukan koordinasi dan upaya preventif demi menjaga stabilitas dan
kondusivitas kota,” jelasnya.
Ketua DPRD Dwi Laksmi Shynta
Kusumawardhani menitip pesan, kepada para pemuka agama untuk
menyampaikan kepada umatnya agar boleh ikut demo tetapi mohon tidak
anarkis. Menurutnya, disparitas politik di masyarakat sangat terlihat
dari akumulasi kejadian secara nasional akhirnya menimbulkan solidaritas
di lingkungan kota dan kabupaten. “Kami siap menerima dari teman-teman
yang ingin demo, demo untuk menyampaikan aspirasi dan akan kami terima
untuk disampaikan ke atas,” tutur Shynta.
Dalam penutupan, seluruh tokoh lintas
agama memimpin doa bersama secara bergantian, memohon perlindungan dan
kedamaian untuk Kota Probolinggo dan Indonesia secara umum. (dy/fa)