KEDOPOK
– Senyum haru terlihat di wajah Sunarti (60), warga dhuafa di Jalan KH
Abdul Hamid RT 1 RW 3, Kelurahan Jrebeng Lor, Kecamatan Kedopok, Kota
Probolinggo. Rumah sederhananya yang selama ini berdiri di atas tanah
sengketa akhirnya mendapat perhatian Pemerintah Kota Probolinggo melalui
program bedah rumah Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (Dinsos, PPPA).
Kegiatan ini digelar pada Kamis (5/6)
dalam suasana penuh semangat gotong royong dan kepedulian sosial. Hadir
langsung dalam kegiatan tersebut Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin,
didampingi Wakil Wali Kota Ina Dwi Lestari, Ketua DPRD Laksmi Syntha
Kusumawardani, dan sejumlah kepala perangkat daerah terkait.
“Barusan kita melakukan bedah rumah ya. Bedah rumah seorang janda tua yang hidup seorang diri,” Ujar Wali Kota dr. Aminuddin.
Wali Kota Amin pun menyampaikan rasa
bangga dan apresiasinya atas kerja keras para relawan sosial. Melalui
kegiatan ini, Dokter Amin menekankan pentingnya sinergitas antara
pemerintah dan masyarakat. Menurutnya, tugas sebagai pilar sosial tidak
hanya administratif, tetapi juga menjadi jembatan komunikasi, penggerak
partisipasi warga, dan penjaga harmoni sosial di lingkungannya.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Amin
turut memberikan sentuhan pertama dengan memplester dinding rumah
Sunarti. Sementara itu, Wakil Wali Kota Ina Dwi Lestari memberikan
finishing touch dengan mengecat bagian depan rumah.
Berikutnya,
rombongan pejabat yang dipimpin Wali Kota Amin juga melakukan
peninjauan bagian-bagian dalam, rumah yang letaknya persis di pinggir
jalan ini. Tampak sesekali Wali Kota Amin dan Wawali Ina berbincang
dengan sang pemilik rumah yang tak lagi muda itu. Lalu bergeser ke Jalan
KH Abdul Hamid RT 1 RW 2 Kelurahan Jrebeng Lor atau tepat di sebelah
selatan lokasi bedah rumah Sunarti, guna meninjau musholla Al- Hamid.
"Kalau ini pembersihan tempat ibadah, yaitu musholla Al Hamid. Masih satu lokasi cuma beda RW, lain gang," katanya.
Wali Kota mengatakan meskipun baru
berjalan satu tahun, gerakan ini telah menunjukkan capaian luar biasa.
“Kalau lima tahun begini, Kota Probolinggo bisa benar-benar bebas dari
permasalahan sosial,” ujarnya. (es/uby)