Halalbihalal IDI Kota Probolinggo, Wali Kota dan 180 Dokter Pererat Silaturahmi
Suasana hangat penuh keakraban menyelimuti kediaman resmi Wali Kota Probolinggo pada Kamis siang (17/4), saat dr. Aminuddin bersama istri, dr. Evariani, menyambut kedatangan 180 tamu undangan dalam acara Halabiihalal Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Probolinggo. Acara yang digelar di rumah jabatan wali kota di Jalan Panglima Sudirman ini menjadi ajang mempererat silaturahmi para dokter se-Kota Probolinggo.
Kanigaran – Suasana hangat penuh
keakraban menyelimuti kediaman resmi Wali Kota Probolinggo pada Kamis
siang (17/4), saat dr. Aminuddin bersama istri, dr. Evariani, menyambut
kedatangan 180 tamu undangan dalam acara Halabiihalal Ikatan Dokter
Indonesia (IDI) Kota Probolinggo. Acara yang digelar di rumah jabatan
wali kota di Jalan Panglima Sudirman ini menjadi ajang mempererat
silaturahmi para dokter se-Kota Probolinggo.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut
Ketua IDI Kota Probolinggo yang juga sekaligus menjabat sebagai direktur
utama RSUD dr. Moh. Saleh, dr. Intan Sudarmaji, serta Direktur Utama
RSUD Ar Rozy, dr. Abror.
Dalam
sambutannya, dr. Intan menyampaikan bahwa kegiatan halalbihalal ini
merupakan momentum penting untuk memperkuat hubungan antar anggota IDI.
"Dengan halalbihalal ini, kita bisa terus menjalin silaturahmi dan
menunjukkan bahwa IDI Kota Probolinggo tetap eksis mendampingi para
dokter. Selain menjalin komunikasi, kegiatan ini bisa menjadi sarana
berbagi ilmu, melakukan aksi sosial, serta memperkuat posisi IDI sebagai
wadah resmi para dokter," jelasnya.
Ia juga menegaskan pentingnya peran IDI
dalam memberikan perlindungan hukum dan penguatan etika profesi. "Di
tengah maraknya isu pelanggaran etika dokter, IDI hadir sebagai
pengingat antaranggota agar tetap menjunjung tinggi profesionalisme dan
menjaga citra dokter sebagai pelayan masyarakat," ujarnya.
Wali
Kota Probolinggo yang juga anggota IDI, dr. Aminuddin, membenarkan
pernyataan tersebut. Ia menekankan bahwa isu pelanggaran etika yang
belakangan muncul sangat berdampak pada citra profesi kedokteran.
"Melalui kehadiran IDI, kita berharap
dapat mencegah hal-hal yang dapat mencoreng nama baik profesi ini.
Silaturahmi ini juga menjadi upaya memperkuat kebersamaan dan kesatuan
dalam menghadapi berbagai tantangan," tutur dokter spesialis obstetri
dan ginekologi (Sp.Og) ini.
Ia juga menambahkan bahwa sebagai wali
kota, dirinya berkomitmen memberikan kontribusi positif bagi profesi
kedokteran, khususnya di Kota Probolinggo.
Acara ditutup dengan tausiah oleh dr. AH. Taufikurohman yang menyampaikan makna silaturahmi dan pentingnya saling memaafkan.
"Salah satu jalan membersihkan hati
adalah dengan saling memaafkan. Rasulullah SAW mengamini doa sahabat
bahwa tidak akan diterima puasa orang yang belum meminta maaf kepada
orang tuanya, pasangan suami-istri yang belum saling memaafkan, dan
orang-orang yang belum bermaafan antar sesama," jelasnya.
Ia mengingatkan bahwa kematian tak
mengenal usia atau kondisi, sehingga memperkuat silaturahmi dan berdoa
untuk husnul khatimah menjadi bagian dari bekal terbaik dalam kehidupan.
(vv/pin)