MAYANGAN –
Pemerintah Kota Probolinggo melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
(Bakesbangpol) menggelar kegiatan Fasilitasi Pendidikan Politik dengan
tema "Pengembangan Kemandirian Siswa Demokrasi dan Pendidikan
Kewarganegaraan" bagi pelajar SMA/SMK/MA dan sederajat se-Kota
Probolinggo, Senin (20/10). Kegiatan yang berlangsung di Aula
Bakesbangpol diikuti 70 siswa dari berbagai sekolah.
Kepala Bakesbangpol Son Haji, dalam
sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan
pemahaman politik sejak dini dan mencetak kader-kader muda yang memiliki
kesadaran berbangsa, bernegara dan demokratis.
"Kami ingin membekali para pelajar
dengan wawasan kebangsaan dan pemahaman politik yang positif. Diharapkan
dari kegiatan ini akan lahir kader-kader muda yang kritis, cerdas dan
siap berkontribusi dalam pembangunan daerah," ujar Son Haji.
Salah
satu narasumber dr. Evariani, Ketua TP PKK sekaligus Ketua Dekranasda
memberikan motivasi kepada para pelajar. Ia menekankan bahwa politik
bukan semata-mata tentang kekuasaan, partai, atau jabatan, melainkan
tentang cara mengatur kehidupan pribadi untuk meraih kesuksesan.
"Politik itu bukan punya pejabat atau
partai, tapi milik kita semua. Termasuk para pelajar. Mulai dari
bagaimana kalian mengatur waktu belajar, memilih lingkungan yang baik,
hingga menetapkan cita-cita, itu semua adalah bentuk dari politik
pribadi," tegasnya.
Ia juga mengajak para siswa untuk mulai
mencintai diri sendiri dan merancang masa depan dengan strategi yang
jelas. "Mencintai diri sendiri adalah bentuk politik terbaik. Jangan
sampai kalian lebih sibuk memikirkan orang lain daripada masa depan
kalian sendiri. Politik itu adalah bagaimana kita mengambil keputusan
dalam hidup. Siapa di sini yang sudah punya cita-cita? Harus sudah tahu
5, 10 bahkan 20 tahun ke depan mau jadi apa, apalagi kalian akan
menyambut Indonesia Emas 2045 nanti," tambahnya.
Evariani memberi contoh konkret bahwa
kegiatan sehari-hari pelajar, seperti pemilihan ketua OSIS, musyawarah
kelas, hingga keterlibatan dalam organisasi siswa merupakan praktik
nyata demokrasi dan politik di level sekolah.
"Saat
kalian memilih ketua OSIS, ikut debat visi-misi, menyampaikan aspirasi,
itu semua adalah pelajaran demokrasi yang nyata. Itu politik dalam
bentuk sederhana yang harus kalian pahami sejak sekarang," katanya.
Selain dr. Evariani, kegiatan tersebut
juga menghadirkan narasumber Fernanda Zulkarnain selaku Tenaga Ahli Tim
Percepatan Pembangunan Kota Probolinggo, serta Koordinator Divisi Hukum,
Pencegahan, Parmas dan Humas Bawaslu Kota Probolinggo Putut Gunawarman,
yang memberikan materi seputar kepemiluan dan peran pelajar dalam
mengawal demokrasi.
Keduanya menekankan pentingnya pemahaman
hak dan kewajiban sebagai warga negara, serta literasi politik sebagai
bekal generasi muda dalam menyambut hak pilih dan peran aktif di
masyarakat. (dy/fa)