SURABAYA –
Pemerintah Kota Probolinggo kembali menorehkan prestasi di tingkat
Provinsi Jawa Timur. Bersama sejumlah kota dan kabupaten lain, Kota
Probolinggo meraih 10 inovasi terbaik melalui Kampung Batik Baremi dalam
ajang Inotek Award yang diselenggarakan oleh Brida (Badan Riset dan
Inovasi Daerah) Jatim. Pj Wali Kota Probolinggo Taufik Kurniawan
menerima penghargaan tersebut di Grand Ballroom Mercure Hotel Grand
Mirama Surabaya, Rabu (11/12).
Sebagai informasi, Inotek (Inovasi dan
Teknologi) Award merupakan ajang inovasi tahunan yang memberikan
kesempatan bagi inovator di seluruh Jawa Timur untuk berkompetisi secara
sehat di hadapan para juri yang berasal dari akademisi, birokrat serta
profesional. Dalam ajang ini, Kota Probolinggo diwakili oleh Kampung
Batik Baremi yang mengusung kearifan lokal berupa beragam produk batik
khas.
Berbeda dengan usaha batik biasanya,
Kampung Batik Baremi berbentuk komunitas yang beranggotakan warga
Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan. Mereka membesarkan usaha ini
secara kolektif dan gotong royong. Karena itu tak heran jika Dewan Juri
mengganjar Kampung Batik Baremi sebagai salah satu penerima penghargaan
inovasi ini dalam kategori sosial budaya dan kependudukan.
Ditemui
usai acara Pj Taufik Kurniawan mengatakan, kemenangan ini merupakan
buah usaha bersama dan kolaborasi baik antara pemerintah dan masyarakat.
“Saya ucapkan selamat pada inovator Kampung Batik Baremi dan Bappeda
Litbang sebagai pembina. Harapannya tentu tahun depan semakin banyak
kategori yang dapat diraih,” ucapnya.
Pj Taufik yang ditemani Kepala Bappeda
Libang Kota Probolinggo, Diah Sajekti mengharapkan inovasi di Kota
Probolinggo terus bertambah. “Ini adalah kado terbaik bagi warga Kota
Probolinggo, setelah kemarin juga memenangkan kompetisi di Inovative
Government Award 2024 sebagai Kota Sangat Inovatif. Mudah-mudahan dengan
adanya inovasi, semakin banyak masalah yang dapat terselesaikan,”
pungkasnya.
Sementara itu Diah menambahkan, sesuai
pesan Pj Gubernur Provinsi Jatim, inovasi yang ada harus bermanfaat,
efisien dan dapat direplikasi oleh daerah lain. Karena itu pihaknya akan
terus mendorong agar inovasi-inovasi yang lahir di Kota Probolinggo
dapat memenuhi unsur tersebut. “Karena kalau tidak bermanfaat untuk
masyarakat, buat apa inovasi itu?” tanyanya retoris.
Selama ini, lanjut Diah, pihaknya
melakukan pendataan, pembinaan hingga pelaporan inovasi ke Kementerian
Dalam Negeri dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur secara berkesinambungan.
“Dalam proses pembinaan yang dilakukan Bappeda Litbang, kami menemukan
banyak sekali inovasi yang ada di OPD dan masyarakat. Namun belum
terekspose dan terpoles dengan baik. Karena itu Bappeda Litbang akan
membantu agar branding inovasi ini menjadi lebih baik. Sehingga inovasi
semakin bermanfaat, efisien dan dapat diterapkan di daerah lain melalui
kerjasama,” tutupnya. (qie/pin)