KANIGARAN –
Penilaian Kota Sehat tahun 2025 saat ini telah sampai pada validasi
lapangan. Kamis pagi (25/9), Tim Validasi Lapangan Kota Sehat 2025
melakukan kunjungannya ke Kota Probolinggo, disambut oleh Wali Kota
Probolinggo dr. Aminuddin di Command Centre, Kantor Wali Kota
Probolinggo.
Hadir pula dalam kesempatan tersebut
Wakil Wali Kota Ina Dwi Lestari, Pj. Sekda Kota Rey Suwigtyo, para
asisten, staf ahli, kepala OPD, camat, lurah, Forum Kota Sehat, hingga
perwakilan puskesmas se-Kota Probolinggo.
Dalam sambutannya, Wali Kota Aminuddin
menegaskan bahwa Kota Probolinggo berkomitmen penuh menyajikan kondisi
lapangan apa adanya, dengan fokus pada kebersihan, keindahan, dan daya
dukung sebagai kota transit, pelabuhan, serta destinasi wisata.
“Semampu
kita sajikan apa yang ada di lapangan. Slogan Bersolek bukan hanya
hiasan, tetapi wujud fokus kita menjadi kota yang bersih dan cantik.
Dengan potensi lokal, kita dorong kesejahteraan masyarakat, yang
hasilnya bisa dilestarikan hingga masa mendatang,” ujar Wali Kota.
Ia juga menekankan pentingnya
pendidikan, kesehatan, dan kebersihan sebagai pilar utama pembangunan.
Berbagai inovasi kesehatan telah dijalankan, termasuk pemantauan
mingguan melalui dashboard untuk menekan angka kematian ibu dan bayi,
hingga program pengelolaan sampah bekerja sama dengan BUMN.
“Harapan kita, Kota Probolinggo dapat
meraih Adipura, sekaligus memperkuat perlindungan anak, pemberdayaan
perempuan, dan kesejahteraan difabel. Kabar baiknya, data BPS
menunjukkan penurunan angka kemiskinan di kota ini, dan kita berkomitmen
menurunkannya hingga satu digit,” tambahnya.
Sementara itu, perwakilan Direktorat
Sinkronisasi Urusan Pemerintah Daerah III Kemendagri RI, Adam Udi
Velianto, menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan tim validasi.
“Validasi ini dilakukan dua tahun sekali
dengan 136 indikator yang harus dipenuhi. Tim sebanyak 10 orang dari
pusat dan provinsi akan melakukan observasi langsung di lapangan.
Hasilnya akan menjadi pertimbangan pusat dalam penilaian Kota Sehat,”
jelas Adam.
Hal
senada disampaikan oleh perwakilan Direktorat Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, Diana Gunawan, yang menyebutkan bahwa
kehadiran tim tidak hanya untuk menilai, tetapi juga memberikan
pendampingan.
“Tujuan utama tim adalah membimbing dan
mengarahkan, agar harapan bersama dalam mewujudkan kota yang sehat
benar-benar bisa tercapai,” ungkapnya.
Usai paparan, tim validasi melakukan
peninjauan lapangan di sembilan titik lokasi yang telah ditentukan
Bappeda Litbang Kota Probolinggo, mulai dari Early Warning System atau
Sistem Peringatan Dini dalam penanggulangan bencana Kedunggaleng,
Pusdalops BPBD, Terminal Bayuangga, lajur sepeda di beberapa ruas jalan,
Puspaga, pantai Mayangan, Stasiun Probolinggo hingga BJBR. Kegiatan
validasi ini dijadwalkan berlangsung selama dua hari, 25–26 September
2025.
Ada pun indikator penilaian Kota Sehat
meliputi kesehatan masyarakat mandiri, pemukiman dan fasilitas umum,
pendidikan, pasar, perkantoran dan perindustrian, pariwisata,
transportasi dan ketertiban lalu lintas, perlindungan sosial, serta
penanggulangan bencana. (vv/pin)