WONOASIH -
Selasa (18/3), Wali Kota Probolinggo, Aminuddin, melanjutkan program
100 hari kerjanya dengan berkantor di Kelurahan Kedunggaleng. Dalam
kesempatan ini, Aminuddin didampingi oleh Camat Wonoasih, Deus Nawandi,
serta Lurah Kedunggaleng, Achmad Faiz. Kegiatan ini merupakan bagian
dari rangkaian lawatan Wali Kota Aminuddin setelah dilantik, di mana ia
berkomitmen untuk mengunjungi setiap kelurahan dalam 100 hari kerjanya.
“Saya akan mengunjungi setiap kelurahan
dalam 100 hari ini. Hingga hari ini, kurang lebih sudah 15 kelurahan
yang saya datangi sejak dilantik,” ujar Wali Kota Aminuddin dalam
sambutannya.
Menurut
Aminuddin, penting bagi seorang kepala daerah untuk membangun daerah
dari hilir, yakni dengan memperhatikan kesejahteraan mulai dari tingkat
kelurahan dan RT/RW. Ia mengungkapkan, salah satu program yang akan
dilaksanakan adalah memastikan honor RT/RW sebesar Rp. 1 juta per bulan
pada tahun 2026 mendatang.
“Saya pastikan honor RT RW 1 juta per
bulan pada tahun 2026. Nanti, di hari jadi kota, kita lihat RT/RW
terbaik akan kita berikan apresiasi. Jadi mulai sekarang RT/RW segera
berkoordinasi dengan kelurahan karena program-program kita nanti lebih
banyak mengarah ke kelurahan dan RT/RW, mulai dari pengentasan
kemiskinan hinggah penguatan UMKM,” tegas Aminuddin.
Pada kesempatan tersebut, Wali Kota juga
mengingatkan pentingnya pengembangan UMKM sebagai pendorong ekonomi
daerah. Ia mencontohkan produk Marning (makanan ringan dari jagung) yang
merupakan salah satu produk unggulan dari warga Kedunggaleng. Aminuddin
menyarankan agar produk dapat dikemas dengan baik agar bisa bersaing di
pasar.
"Kedunggaleng
bisa menjadi pusat Marning di Kota Probolinggo. Nanti, akan kita bina
mulai dari pengemasan hingga pemasaran produknya ," tambah Aminuddin.
Menurut wali kota, pemasaran menjadi
salah satu kendala utama bagi UMKM. Oleh karena itu, ia berencana untuk
membuka tempat-tempat jualan UMKM di kantor-kantor pemerintah termasuk
kelurahan, agar produk-produk lokal dapat lebih mudah dipasarkan. "Di
setiap kelurahan nanti harus ada tempat display produk UMKM, jadi
masyarakat bisa lebih mudah memasarkan produk mereka," jelasnya.
Selain itu, Wali Kota Aminuddin juga
berbicara tentang pentingnya kebersihan dan pengelolaan sampah. Ia
menyoroti potensi pengolahan sampah, seperti plastik bekas yang bisa
menghasilkan nilai ekonomi jika dikelola dengan baik.
“Kebersihan kota ini penting untuk
menarik wisatawan datang. “Jadi insyaallah dalam setahun ini kota ini
akan menjadi bersih, karena syarat utama untuk mengundang orang datang
itu harus bersih. Kalau sudah bersih baru bisa disolek,” ujarnya.
Untuk
mendukung program kebersihan ini, pemerintah akan meluncurkan program
"1 Tosa 1 RW", yang mengharuskan setiap RW memiliki pengelola sampah
seperti bank sampah untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah di tingkat
kelurahan.
Di akhir kunjungannya, Wali Kota
Aminuddin peninjauan ke Sungai Legundi di Kelurahan Kedunggaleng untuk
memastikan kesiapan sistem peringatan dini (EWS) dalam mengantisipasi
bencana banjir. Ia menjelaskan, dengan adanya sistem peringatan dini
(EWS) yang terintegrasi, kota ini bisa lebih siap menghadapi ancaman
banjir.
“Dengan adanya EWS (early warning system)
ini kita bisa memantau kemungkinan-kemungkinan terjadinya luapan air.
Apalagi di hulu ada EWS milik provinsi, yang mana kalau di sana mencapai
titik merah kita masih punya waktu sekitar satu jam untuk menutup
aliran ke kota. Jadi insyaallah kalau untuk prevefntif banjir di kota
ini aman,” ujarnya. (uby/yul)