MAYANGAN
– Suasana malam akhir pekan di Kota Probolinggo terasa berbeda. Gerbang
Stadion Bayuangga yang biasanya lengang, malam itu berubah menjadi
panggung ekspresi musik dan kreativitas dalam acara Live Music Harmony,
Sabtu (21/6). Kehadiran warga yang antusias, pelaku UMKM, serta alunan
musik yang menggema, menjadikan lokasi ini sebagai destinasi baru penuh
warna dan semangat kolaborasi.
Wali Kota Probolinggo dr. H. Aminuddin
dan sejumlah Kepala Perangkat Daerah turut hadir dalam kegiatan
tersebut. Ia memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif warga yang
secara mandiri menghadirkan suasana baru di ruang publik kota.
“Saya
menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada warga atas
inisiatif mandiri yang luar biasa ini. Mereka berhasil menciptakan
destinasi baru yang menarik di Kota Probolinggo. Ini adalah bukti bahwa
dengan kolaborasi, di mana pun, kita bisa mewujudkan kreativitas yang
menarik dan luar biasa,” ujar wali kota.
Kegiatan ini sejalan dengan visi program
Probolinggo Bersolek, yang digagas untuk mempercantik wajah kota
melalui penataan ruang terbuka, seni budaya, dan pelibatan aktif
masyarakat. Tak hanya menjadi tempat berkumpul dan berekspresi, kegiatan
ini juga berdampak pada pergerakan ekonomi lokal, khususnya bagi pelaku
usaha kecil dan pelaku seni.
“Kegiatan seperti ini tidak hanya
memperindah kota, tapi juga menggerakkan ekonomi masyarakat. UMKM bisa
berjualan, seniman bisa tampil, dan warga bisa menikmati hiburan. Inilah
wajah kota yang hidup dan dinamis,” tambahnya.
Sebagai
bentuk spontanitas dan ungkapan kebahagiaannya malam itu, Wali Kota
Aminuddin menyatakan niatnya untuk menyanyikan sebuah lagu dari band
favoritnya.
“Sebagai penutup, saya ingin menyanyikan
lagu Begitu Indah dari Padi band. Lagu ini, saya rasa, menggambarkan
perasaan saya malam ini, karena suasana dan karya kolaboratif warga yang
begitu indah,” ujarnya disambut tepuk tangan riuh para pengunjung.
Acara Live Music Harmony menjadi contoh
konkret sinergi antara masyarakat dan pemerintah sehingga mampu
menciptakan ruang publik yang produktif, estetis, sekaligus memperkuat
daya saing ekonomi kreatif lokal. Ini juga menjadi titik awal bagi
ruang-ruang kota lainnya untuk turut bersolek, hidup, dan bermanfaat
bagi masyarakat luas. (mir/uby)