MAYANGAN
- Ruang pemuda di Kota Probolinggo kembali dihidupkan lewat acara
bertajuk Pemuda Berkarya, Probolinggo Menyala, yang digagas oleh Dinas
Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dispopar) Kota Probolinggo bersama
organisasi kepemudaan. Acara ini menjadi ruang terbuka bagi generasi
muda untuk berdiskusi, berkreasi, dan memberi masukan bagi pembangunan
kota.
Digelar selama dua hari, mulai 25-26
Juni 2025, di Taman Reading Area (TRA), kegiatan ini diikuti sekitar 100
peserta dari berbagai komunitas dan organisasi, seperti Organisasi
Kepemudaan (OKP), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Forum
Komunitas Pemuda Kreatif (FKPK), Forum Pemuda Pelopor (FPP), Purna
Paskibraka, Kwarcab Pramuka, hingga para wirausaha muda lokal.
Acara
dibuka dengan dialog inspiratif dengan menghadirkan beberapa narasumber
mulai dari Ketua dan anggota DPRD Kota Probolinggo, Ketua Malang
Creative Center, serta pelaku usaha Poerwa Batik.
Dalam sambutannya, Wali Kota Probolinggo
menyampaikan bahwa keterlibatan generasi muda memiliki peran strategis
dalam pembangunan daerah.
“Saya sangat berbangga dan ini merupakan
bagian dari visi misi saya bersama wakil wali kota dalam rangka
mengajak semua komponen termasuk dalam hal ini adalah pemuda. Ternyata
banyak kelompok-kelompok pemuda yang ingin menunjukkan eksistensinya
dalam proses pembangunan Kota Probolinggo,” ujarnya.
Ia juga menyinggung beberapa ruang yang
sudah mulai dibuka untuk anak muda, seperti Warung Kopi Digital DKUP, di
Jalan Mastrip, serta pengembangan ruang kegiatan anak muda di Balai
Latihan Kerja.
“Kita sudah mulai memfasilitasi di Jalan
Mastrip, di depan DKUP itu ada ruang yang kita sebut dengan quote space
untuk berbincang-bincang masalah apa saja. Juga sedang kita kembangkan
di Balai Latihan Kerja untuk memfasilitasi semua kegiatan-kegiatan yang
berhubungan dengan semangat dan kegiatan generasi Z,” tambahnya.
Wali Kota Aminuddin berharap, setiap kemampuan dan potensi yang
dimiliki oleh para pemuda dapat menyatu dalam satu wadah yang inklusif.
“Kita berharap bahwa kemampuan dari
masing-masing pemuda, dengan ruang geraknya, ruang fokusnya yang
berbeda-beda bisa menyatu dalam satu ruang. Sehingga
kreatifitas-kreativitas akan timbul,” harapnya.
Sementara
itu, Sekretaris Dispopar Kota Probolinggo, Fajar, menambahkan bahwa
kegiatan ini memang dirancang agar anak-anak muda bisa nyaman
menyampaikan aspirasi dan gagasannya.
“Selama ini banyak pemuda yang punya
ide-ide kreatif yang cemerlang, tetapi belum ada wadah bagi mereka untuk
menyampaikan aspirasi. Jadi, kegiatan ini dirancang agar pemuda bisa
memberikan ide-ide terkait dengan perkembangan kota baik dari segi
pariwisata, lingkungan dan dari segi apapun kepada Pemerintah Kota
Probolinggo,” ujarnya
Selain sesi diskusi, peserta juga diajak
turun langsung ke lapangan mengunjungi sejumlah titik di Kota
Probolinggo, mulai dari tempat wisata, kegiatan wirausaha lokal, hingga
lingkungan. Tujuannya agar mereka melihat langsung potret Kota
Probolinggo, lalu menyusun rekomendasi konkret yang akan menjadi bahan
masukan bagi Pemerintah Kota Probolinggo. (uby/pin)