KEDOPOK -
Pemerintah Kota Probolinggo berkolaborasi dengan lembaga Pusat
Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Kali ini dalam agenda
PPATK Mengajar Goes to SMK Negeri 1 Probolinggo yang
dilaksanakan pada Rabu (22/1) pagi. Puluhan siswa-siswi perwakilan dari
kelas X dan XI berkumpul di aula sekolah untuk mengikuti sosialisasi
tentang Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU
PPT).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Siti Romlah mengaku bangga bahwa Kota Probolinggo dipilih sebagai mitra
pembinaan APU PPT dari PPATK. “Ini merupakan sebuah kebanggaan, bagi
kita khususnya Pemerintah Kota Probolinggo yang telah dipilih menjadi
salah satu sasaran pelaksanaan PPATK mengajar,” terang Kadisdikbud itu.
Menurut Siti Romlah, generasi muda
merupakan kelompok yang cukup beresiko, baik sebagai korban maupun
pelaku tindak pencucian uang. “Ini merupakan usia rentan menjadi korban,
rentan juga untuk menjadi pelaku karena mereka tidak paham terhadap
pencucian uang, mereka tidak paham terhadap alur pendanaan terorisme,
kemudian mereka juga mudah tergiur dan terpengaruh oleh situasi
lingkungan pertemanan,” tambahnya.
Sementara
itu, Kepala Pusat Pemberdayaan Kemitraan APU PPT PPATK Supriadi,
menyampaikan bahwa pencucian uang adalah hasil dari berbagai tindak
kejahatan, seperti korupsi, narkoba, penipuan, pencurian sumber daya
alam dan judi daring (online). Dirinya mengingatkan kepada para pelajar
untuk tidak mencoba maupun terjerumus dalam kejahatan tersebut.
“Saya berharap anak-anakku semua tidak
ada yang mencoba, jangan pernah sekali-kali pengen merasakan keuntungan
dari judi online. Karena sekali mencoba, sama seperti kejahatan narkoba,
itu akan kecanduan dan terus ingin bermain dan berharap menang.
Sementara kemenangan itu hanya ilusi,” jelas Supriadi.
Agenda hari itu tidak hanya mendengarkan
materi sosialisasi saja, namun juga diisi dengan aktivitas
partisipatif. Seperti, diskusi, presentasi, pemilihan Duta APU PPT,
pembahasan studi kasus, kuis interaktif serta panggung kreatifitas. Pada
akhir acara dipilih beberapa pemenang untuk tiga kategori lomba. Yakni
nilai kuis terbaik, kelompok terbaik dan 2 orang Duta APU PPT.
Salah
satu peserta, Rizka Mustika, menyampaikan bahwa materi APU PPT ini
sangat bermanfaat untuk menambah wawasan para pelajar seperti dirinya.
Menurutnya, bentuk pencucian uang kini banyak ditemukan di berbagai
aplikasi yang mudah diakses. “Agar mereka bisa menghindari, kan sekarang
di gadget, sering ditemui seperti iklan-iklan tentang game yang
dapat menghasilkan uang secara instan, itu kan mudah untuk mempengaruhi
anak-anak muda. Bahkan saya pun pernah mengalami, ketika mendapat
tawaran dari sebuah perusahaan yang menjanjikan keuntungan secara
instan,” terang siswi kelas XI Akuntansi 3 itu.
Hadir serta di agenda PPATK Mengajar,
perwakilan Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Kota dan Kabupaten
Probolinggo, perwakilan Divisi Kepatuhan Bank Jatim Kantor Pusat dan
Cabang Probolinggo serta Kepala SMK Negeri 1 Probolinggo. (dp/pin)