KANIGARAN -
Para petani, nelayan, dan pelaku UMKM di Kota Probolinggo kini mendapat
Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja
(Disperinaker) telah mengikutsertakan mereka, yang termasuk dalam
kategori pekerja rentan, dalam program Perlindungan Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan dari BPJS Ketenagakerjaan. Peluncuran program dan
penyerahan kartu kepesertaan dilakukan langsung oleh Wali Kota dr.
Aminuddin, pada Rabu (7/5) pagi di Ruang Puri Manggala Bhakti.
Dikatakan Wali Kota dr. Amin, program
ini merupakan bagian dari upaya pembangunan yang bertujuan untuk
mewujudkan masyarakat yang lebih tangguh dan sejahtera. “Ini merupakan
bagian dari proses pembangunan agar supaya masyarakat di sini khususnya
Kota Probolinggo mendapat jaminan dan menjadi tangguh untuk menghadapi
segala tantangan kedepan,” jelasnya.
Masih
menurut wali kota, dengan diikutsertakannya para pekerja rentan dalam
program jaminan sosial ini, sekaligus dapat mencegah bertambahnya jumlah
warga miskin di Kota Probolinggo.
Selain itu, keikutsertaan dalam program
ini juga diharapkan dapat menjadi penyemangat bagi para pekerja untuk
terus berkarya dan bekerja. Demi meningkatkan perekonomian keluarga
sekaligus mendukung pembangunan Kota Probolinggo.
“Maka untuk itu saya ucapkan selamat
kepada Bapak dan Ibu yang sudah mendapatnya, dengan harapan agar di
lingkungan kerja, di rumah tangga ini menjadi semangat tersendiri bagi
Bapak dan Ibu untuk terus meningkatkan perekonomian keluarga yang
notabene nanti dapat meningkatkan perekonomian Kota Probolinggo,” harap
Wali Kota Probolinggo itu.
Sementara itu, Kepala Disperinaker
Budiono Wirawan, menyampaikan bahwa program ini menyasar para pekerja
segmen Bukan Penerima Upah yang mencakup pekerja sektor informal,
bekerja secara mandiri, sebagai pelaku usaha UMKM, buruh tani dan
nelayan. Seluruhnya sebanyak 11.023 orang.
"Yang terdiri dari petani 4.098 orang, nelayan 1.925 orang dan pelaku UMKM sebanyak 5000 orang," ungkap Kadis Budiono.
Dalam
kesempatan tersebut juga diserahkan secara simbolis kartu kepesertaan
BPJS Ketenagakerjaan, bantuan sembako dari Baznas dan Pemkot, serta
santunan kematian (JKM) kepada ahli waris. Salah satu penerima santunan,
Qurrotul Ayun, mengaku tetap memiliki harapan untuk menafkahi
anak-anaknya meski sang suami telah tiada. Rencananya, santunan yang
diterima akan digunakan untuk biaya pendidikan anak serta tambahan modal
usahanya.
“Kepada pemerintah, terima kasih, semua tidak ingin ditinggal meninggal, tapi melalui BPJS ini alhamdulillah dapat sedikit, yang penting barokah buat anak-anak sekolah dan sedikit buat modal usaha,” terang Qurrotul Ayun.
Hadir pula dalam agenda launching
tersebut Sekda drg. Ninik Ira Wibawati, Kepala Kantor Wilayah BPJS
Ketenagakerjaan Jawa Timur Hadi Purnomo, asisten, kepala perangkat
daerah terkait dan Ketua Baznas Kota Probolinggo. (dp/pin)