MALANG –
Komitmen Pemerintah Kota Probolinggo dalam memperkuat ketahanan ekonomi
daerah kembali ditunjukkan melalui langkah konkret. Bertempat di Hotel
Grand Mercure Malang, Selasa (17/6), Pemkot Probolinggo menandatangani
nota kesepahaman (MoU) bersama Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Blitar
dalam rangkaian kegiatan Sekartaji 2025 (Sinergi Menuju Ekonomi yang
Kreatif, Tangguh, Teruji, dan Terdigitalisasi).
Kegiatan ini diinisiasi oleh Bank
Indonesia dengan mengusung tema Sinergi Memperkuat Resiliensi
Perekonomian Menghadapi Dinamika Global Melalui Pengembangan Sektor
Unggulan Daerah.
Sejumlah
kesepakatan strategis dijalin dalam seremoni tersebut. Kerja sama
antara Kota Probolinggo dan Kabupaten Pasuruan difokuskan pada penguatan
pembangunan daerah. Sementara itu, bersama Kabupaten Blitar, Pemkot
menyepakati kerja sama dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan,
serta pengembangan potensi daerah secara berkelanjutan.
Lebih dari itu, kedua daerah juga
menandatangani perjanjian kerja sama yang mencakup kelancaran distribusi
bahan pokok serta fasilitasi promosi dan pemasaran produk UMKM. MoU ini
ditandatangani langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Probolinggo, drg.
Ninik Ira Wibawati.
Tak hanya antar pemerintah daerah,
sinergi juga melibatkan pelaku koperasi. Koperasi Konsumen Pengendali
Inflasi Harga (Kopi Siaga) Kota Probolinggo menjalin kerja sama dengan
Koperasi Berkah Telur Kabupaten Blitar. Penandatanganan kerja sama
dilakukan oleh Ketua Kopi Siaga, Hariesza Arnas Pirzada. Fokus kerja
sama ini adalah jual beli jagung sebagai pakan ternak dan telur ayam
sebagai komoditas pangan utama.
Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin,
menegaskan bahwa kolaborasi lintas daerah merupakan strategi penting
untuk memperkuat daya tahan ekonomi lokal. “Kerja sama ini bukan hanya
soal komitmen antar daerah, tetapi juga bentuk konkret upaya kita
menjaga stabilitas harga dan memperkuat distribusi pangan. Termasuk
mendukung UMKM sebagai motor penggerak perekonomian lokal,” ujar dr.
Aminuddin.
Di
sisi lain, Ketua Kopi Siaga Hariesza menjelaskan bahwa kerja sama ini
bersifat saling menguntungkan. Jagung hasil panen petani Kota
Probolinggo akan dikirim ke Kabupaten Blitar sebagai pakan ternak,
sementara telur ayam dari Blitar akan disuplai ke Probolinggo. “Blitar
itu surplus telur, sedangkan kebutuhan jagung di sana tinggi karena
peternakannya banyak. Probolinggo surplus jagung, jadi sinergi ini
saling menguatkan,” jelasnya.
Ia juga membuka peluang bahwa kerja sama
ini dapat berkembang ke komoditas lainnya di masa depan, seiring
penguatan jejaring ekonomi antar daerah.
Usai seremoni penandatanganan, kegiatan
dilanjutkan dengan talkshow interaktif bersama para pakar ekonomi,
membahas penguatan sektor unggulan daerah sebagai respons atas dinamika
ekonomi global yang kian kompleks.
Dengan semangat sinergi dan kolaborasi,
langkah ini menjadi bagian penting dari upaya bersama dalam menciptakan
sistem ekonomi daerah yang lebih adaptif, tangguh, dan berkelanjutan. (dp/yul)