MAYANGAN -
Pemerintah Kota Probolinggo menggelar Sosialisasi Digitalisasi Arsip
Keluarga bagi Masyarakat pada Senin (4/8) pagi, di Aula Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Probolinggo. Kegiatan ini
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya
pelestarian arsip keluarga dalam bentuk digital, sebagai bagian dari
upaya menjaga warisan sejarah dan identitas generasi mendatang.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Wali
Kota Probolinggo, Aminuddin, yang dalam hal ini diwakili oleh Staf Ahli
Bidang Pembangunan, Ekonomi, dan Keuangan Slamet Swantoro. Dalam
sambutannya, Slamet menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk
komitmen bersama untuk menjaga nilai-nilai sejarah dan memori keluarga
di tengah derasnya arus informasi digital.
“Kegiatan
sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan
praktis masyarakat dalam menyelamatkan arsip keluarga sebagai warisan
sejarah dan identitas. Harapannya, peserta akan memperoleh keterampilan
mengenai metode dan tools digitalisasi arsip secara aman dan
terorganisir,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada
Lembaga Kearsipan Daerah Kota Probolinggo atas prestasinya meraih
peringkat ke-6 se-Jawa Timur dan peringkat ke-17 tingkat nasional dari
514 kabupaten/kota se-Indonesia, berdasarkan hasil pengawasan eksternal
tahun 2024 dengan predikat AA (Sangat Memuaskan).
“Semoga pada tahun 2025 prestasi ini bisa semakin ditingkatkan,” tambahnya.
Kegiatan sosialisasi ini menghadirkan
tiga narasumber utama, yaitu dr. Evariani (Ketua TP PKK Kota
Probolinggo), Abdul Syukur (Anggota Komisi III DPRD Kota Probolinggo),
dan Soebiarto (Arsiparis Ahli Madya Provinsi Jatim), yang membahas
pentingnya digitalisasi arsip keluarga, pemanfaatan perangkat digital
oleh ibu rumah tangga, serta peran arsip keluarga dalam melestarikan
memori dan mengamankan masa depan.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan
(Disperpusip) Kota Probolinggo, Wahono, dalam laporannya menyampaikan
bahwa sosialisasi ini diikuti oleh 80 peserta, yang sebagian besar
berasal dari perwakilan organisasi-organisasi wanita di Kota
Probolinggo. Ia menekankan pentingnya peran perempuan dalam pelestarian
arsip keluarga.
“Kita,
khususnya para ibu, adalah penjaga cerita, perekam peristiwa, dan
pengumpul kenangan keluarga. Dokumen seperti akta lahir, foto lawas,
hingga surat pribadi adalah harta tak ternilai yang wajib dilestarikan,”
ungkap Wahono.
Sebagai rangkaian dari kegiatan
tersebut, panitia juga mengumumkan para pemenang Lomba Mendongeng
tingkat SD/MI se-Kota Probolinggo Dan Lomba Video Konten Literasi.
Sebanyak 6 pemenang lomba mendongeng dan 10 pemenang video konten
literasi menerima penghargaan berupa uang pembinaan dan trofi.
Acara semakin semarak dengan diputarnya
video pemenang pertama lomba konten literasi berjudul “Ciptakan Budaya
Literasi dari Hal-Hal yang Kecil” karya Dienira Nafisa Marsha Wahyudi,
serta penampilan pemenang lomba mendongeng, Azra Bellvania dari SDN
Kanigaran 1, yang membawakan cerita rakyat berjudul Legenda Asal Usul
Sumber Arum. (dy/uby)