KANIGARAN
- Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Palang Merah
Indonesia (PMI), Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Probolinggo menggelar
kegiatan khitan massal dan memberikan penghargaan kepada pendonor darah
sukarela yang telah mendonorkan darahnya sebanyak 50 kali, Minggu
(5/10).
Kegiatan yang berlangsung di markas PMI
Kota Probolinggo ini merupakan bagian dari semangat kemanusiaan yang
terus digaungkan sejak PMI berdiri pada 17 September 1945, sebulan
setelah kemerdekaan Indonesia. Meski pelaksanaannya sedikit tertunda
dari tanggal peringatan resmi, semangat untuk terus menebar kebaikan
tetap terasa kuat.
Ketua
PMI Kota Probolinggo, Mega Guntara menyampaikan bahwa PMI berkomitmen
untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, meski
dihadapkan pada tantangan seperti keterbatasan stok darah. “Dengan
kegiatan ini, PMI ingin menunjukkan bahwa sekecil apa pun kontribusi
kita tetap bermakna. Hidup kita hanya untuk memberi,” tegas Mega.
Mega juga menjelaskan bahwa kegiatan
khitan massal ini rutin dilakukan setiap tahun oleh PMI dan gratis bagi
masyarakat kurang mampu. “Alhamdulillah, hari ini ada 50 peserta. Selain
dalam rangka HUT PMI, kami juga mengadakan khitan gratis setiap Jum’at
Berkah. Warga Kota yang belum sempat ikut hari ini masih bisa mendaftar
untuk kegiatan rutin setiap Jumat. Untuk warga Kabupaten, tetap bisa
ikut tapi kami koordinasikan dulu,” jelasnya.
PMI Kota Probolinggo terus menegaskan
perannya sebagai garda depan dalam pelayanan kemanusiaan, melalui aksi
nyata seperti donor darah, pelayanan kesehatan dan respon bencana.
Dengan semangat "Menebar Kebaikan", PMI berkomitmen hadir di tengah
masyarakat tanpa mengenal batas.
Dalam
acara tersebut, penghargaan dari Ketua Pengprov PMI Jawa Timur Imam
Utomo diberikan secara simbolis kepada 11 pendonor darah aktif yang
telah mendonorkan darahnya sebanyak 50 kali.
Wakil Wali Kota Ina yang juga merupakan
pendonor darah aktif sejak SMA, mengaku telah mendonorkan darah lebih
dari 50 kali. Namun, karena sistem pencatatan dulu belum digital,
sebagian besar tidak tercatat. “Dulu saya bisa donor sebulan sekali,
sekarang dua bulan sekali. Sayangnya tidak semua tercatat, jadi saya
tidak mendapatkan piagam,” ujarnya tersenyum.
Ina menyampaikan apresiasinya atas
kegiatan PMI Kota Probolinggo yang telah berkontribusi besar terhadap
pelayanan kesehatan masyarakat dan selalu hadir dalam berbagai kegiatan
kemanusiaan. “PMI adalah organisasi sosial yang wajib hadir untuk
membantu masyarakat. Semangat HUT ke-80 ini harus menjadi pengingat
untuk terus menebar kebaikan,” pujinya.
Sebanyak 11 operator medis melakukan
khitan massal menggunakan metode laser. Wawali Ina juga meninjau
langsung proses khitan serta aktivitas di gedung donor darah PMI.
Salah
satu pendonor darah 50 kali yang menerima penghargaan, Bambang Sutejo
(55), seorang guru SDN Jati 4, mengungkapkan bahwa ia mulai aktif donor
sejak usia 25 tahun. “Ini sebenarnya sudah ke-60 kali saya donor, tapi
baru dipanggil sekarang. Semoga makin banyak yang mau berbagi darahnya,”
ujarnya.
Bambang juga membagikan tips menjaga
kesehatan agar tetap layak menjadi pendonor, seperti memperhatikan pola
makan sehat, istirahat cukup, tidak tidur larut malam dan tidak merokok.
Salah satu warga Kedopok, Linda (31)
yang menyunatkan putranya Haikal (4), menyampaikan dukungannya terhadap
kegiatan PMI. “Perlu effort untuk meyakinkan anak, tapi akhirnya
semangat juga. Semoga PMI makin maju dan terus bermanfaat untuk
masyarakat,” ujarnya. (dy/fa)