KANIGARAN -
Guna memberikan edukasi tata cara penyembelihan hewan sesuai syariat
Islam dan ketentuan halal, menciptakan juru sembelih yang kompeten dan
profesional, serta mendukung program Sertifikasi Halal Nasional,
Pemerintah Kota Probolinggo melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian
Dan Perikanan (DKPPP) menggelar Pelatihan Juru Sembelih Halal (Juleha)
2025 di Bale Hinggil, Rabu (8/10) pagi.
Kegiatan yang diikuti 50 peserta pelaku
usaha penyembelihan hewan se- Kota Probolinggo ini, dibuka langsung oleh
Wali Kota Probolinggo Aminuddin. "Sungguh suatu pekerjaan mulia yang
diampu bapak - ibu sekalian, karena apa? Karena apa yang dikerjakan
bapak - ibu Juleha menjadi syarat utama makanan halal yang kita
konsumsi. Seperti yang dikatakan Nabi Muhammad SAW bahwa keberkahan dan
rahmat ALLAH SWT tergantung apa yang kita makan," ujarnya.
Lebih lanjut kepala daerah yang
berprofesi sebagai dokter ini menjelaskan, di era modern seperti
sekarang ini kesadaran masyarakat dunia tentang pentingnya makanan halal
semakin meningkat sehingga kebutuhan produk halal sangat besar.
"Indonesia
sebagai negara muslim terbesar di dunia hingga saat ini hanya bisa
menyediakan sekitar 12% produk halal, justru 60% produk halal di dunia
dihasilkan oleh China sekalipun negara komunis. China paham betul bukan
masalah halal atau haram saja produknya, tapi esensinya ASUH (Aman,
Sehat, Utuh, Halal)," jelasnya.
Orang nomor satu di Kota Probolinggo ini
menambahkan bahwa saat ini masyarakat dunia, sudah mengetahui kalau ada
label halal berarti produknya aman dan sehat, menjadi trade mark di
dunia memberikan keyakinan kepada konsumen kalau berlabel halal itu
makanannya aman dan sehat.
"Jadi memang kita harus ke arah sana, ke
depan bukan hanya rumah potong sapi saja yang bersertifikasi halal,
tapi juga rumah potong unggas agar dipercepat sertifikasinya. Produk -
produk halal juga dibutuhkan untuk bahan baku Makan Bergizi Gratis
(MBG), kita juga sudah mempunyai sentra kuliner halal di Gladak Serang,
serta pengolahan makanan di Ponpes - Ponpes, mendapat penghargaan dari
Provinsi Jatim terkait Sentra Kuliner HAS (Halal, Aman, Sehat), dan
masih banyak lagi yang akan terus kita kembangkan," imbuhnya.
Sementara
itu Kepala DKPPP Kota Probolinggo Fitriawati menyebut Rumah Potong
Hewan (RPH) Sapi di Kota Probolinggo sudah bersertifikasi halal,
sedangkan RPH Unggas dalam proses pengujian BPJPH.
"RPH Ruminansia (Sapi) Kota Probolinggo
saat ini sudah memiliki sertifikasi halal dari BPJPH (Badan
Penyelenggara Jaminan Produk Halal) sejak tahun 2016, sedangkan untuk
RPH Unggas telah sampai pada tahap audit final untuk pengujian
sertifikat halalnya dari tim verifikasi BPJPH," terangnya.
Pelatihan Juleha Tahun 2025 menghadirkan
narasumber Ketua Komisi II DPRD Kota Probolinggo Riyadlus Sholihin, Tim
Halal Institute Jakarta Widodo Wahyudi dan Mochamad Syakurinal.
Turut hadir dalam pembukaan kegiatan,
Pj. Sekretaris Daerah Kota Probolinggo, Kepala OPD terkait, hingga
perwakilan MUI Kota Probolinggo. (crl/pin)