Puncak Festival Literasi Hukum Kota Probolinggo 2025, Perkuat Semangat Generasi Sadar Hukum
Pemerintah Kota Probolinggo bersama Kejaksaan Negeri Kota Probolinggo menyelenggarakan Puncak Festival Literasi Hukum Tahun 2025 di Paseban Sena, Selasa (26/8). Kegiatan yang mengusung tema “Generasi Sadar Hukum untuk Indonesia Maju” ini dihadiri Wakil Wali Kota Probolinggo, Ina Dwi Lestari, serta Kepala Kejaksaan Negeri Kota Probolinggo, Dodik Hermawan.
MAYANGAN – Pemerintah Kota Probolinggo
bersama Kejaksaan Negeri Kota Probolinggo menyelenggarakan Puncak
Festival Literasi Hukum Tahun 2025 di Paseban Sena, Selasa (26/8).
Kegiatan yang mengusung tema “Generasi Sadar Hukum untuk Indonesia Maju”
ini dihadiri Wakil Wali Kota Probolinggo, Ina Dwi Lestari, serta Kepala
Kejaksaan Negeri Kota Probolinggo, Dodik Hermawan.
Festival yang berlangsung sejak 1-26
Agustus 2025 ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang
Tahun ke-80 Kejaksaan Republik Indonesia. Kegiatan ini menjadi bentuk
kolaborasi strategis antara Pemerintah Kota Probolinggo melalui Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kejaksaan Negeri Kota Probolinggo.
Dalam
sambutannya, Wawali Kota Ina Dwi Lestari menyampaikan apresiasi atas
terselenggaranya festival ini. Ia menyebutkan bahwa kegiatan ini
merupakan ajang kreasi dan edukasi hukum bagi pelajar, yang bukan hanya
menanamkan pemahaman hukum secara teoritis, tetapi juga menggugah
kesadaran serta kreativitas siswa dalam menginternalisasi nilai-nilai
kejujuran dan keadilan.
“Festival ini adalah wujud sinergi yang
membanggakan antara Kejaksaan dan Pemkot. Di era digital ini, pemahaman
hukum menjadi sangat penting, terutama bagi generasi muda yang
menghadapi tantangan seperti hoaks, cyberbullying, hingga pelanggaran
hukum digital lainnya,” tutur Ina.
Sementara itu, Kepala Kejaksaan Negeri
Kota Probolinggo Dodik Hermawan menegaskan pentingnya literasi hukum
dalam membentuk karakter bangsa. “Hukum adalah pondasi penting dalam
masyarakat. Generasi sadar hukum adalah fondasi Indonesia yang adil,
kuat, dan maju. Literasi hukum bukan hanya tentang mengetahui hukum,
tapi memahami bagaimana hukum membantu kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Dodik juga menyampaikan rasa bangganya
atas antusiasme pelajar, termasuk dari sekolah rakyat, yang
berpartisipasi dalam berbagai lomba yang digelar. Ia menekankan bahwa
Kejaksaan tidak hanya hadir dalam fungsi represif, tetapi juga sebagai
pendidik dan mitra strategis dalam pembangunan karakter generasi muda.
Kepala
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo Siti Romlah, dalam
laporannya menyampaikan bahwa festival ini melibatkan ribuan pelajar
dari jenjang SD hingga SMP, baik negeri maupun swasta.
Rangkaian kegiatan lomba meliputi Lomba
Kantin Kejujuran yang diikuti 71 SD dan 14 SMP, Lomba Yel-Yel Generasi
Sadar Hukum dengan 696 siswa, Lomba Poster Digital Anti-Korupsi diikuti
55 peserta, Lomba Cipta dan Baca Puisi dengan 73 peserta, serta Lomba
Menulis Teks Narasi Anti-Cyberbullying Jenjang SD dan SMP. Selain itu,
terdapat Kampanye Sadar Hukum melalui Twibone yang diikuti 3.150 siswa.
Kemudian ada juga, Lomba Penulisan
Amanat Kepala Kejaksaan Negeri diikuti 670 siswa yang hasilnya akan
dibukukan sebagai karya literasi hukum Kota Probolinggo.
Puncak acara di Paseban Sena diikuti 512
peserta secara langsung dan 4.707 peserta secara daring. Pada
kesempatan ini diserahkan penghargaan berupa piagam, trofi, dan uang
pembinaan dengan total senilai Rp.30 juta kepada para pemenang.
Karya-karya terbaik juga akan dibukukan dan didaftarkan ke Perpustakaan
Nasional sebagai sumber belajar resmi dengan nomor ISBN.
Adapun pemenang lomba diumumkan dalam
berbagai kategori. Untuk Lomba Kantin Kejujuran, SDK Mater Dei berhasil
meraih juara pertama tingkat SD, disusul SD Mangunharjo 12 di posisi
kedua, serta SDN Sukabumi 2 sebagai juara ketiga. Pada jenjang SMP, SMPN
5 keluar sebagai juara pertama, SMPN 7 sebagai juara kedua, dan SMPN 6
di posisi ketiga.
Dalam Lomba Yel-Yel, SDN Sukabumi 10
meraih juara pertama, diikuti SDN Wiroborang 1 sebagai juara kedua, dan
SDN Tisnonegaran 1 sebagai juara ketiga. Sementara untuk tingkat SMP,
SMPN 4 dinobatkan sebagai juara pertama, SMPN 10 di posisi kedua, serta
SMPN 9 sebagai juara ketiga.
Pada
Lomba Cipta dan Baca Puisi, juara pertama diraih SDK Mater Dei, diikuti
SDIT Permata sebagai juara kedua, dan SDN Kanigaran 1 sebagai juara
ketiga. Untuk Lomba Poster, SMPK Mater Dei berhasil meraih juara
pertama, kemudian SMP Namira sebagai juara kedua, dan SMPN 4 sebagai
juara ketiga.
Sementara itu, dalam Lomba Teks Narasi,
juara pertama diraih SDN Wiroborang 1 untuk jenjang SD dan SMP Namira
untuk jenjang SMP. Juara kedua diraih SDIT Permata dan SMPN 1, sementara
juara ketiga diraih SDK Syalom Education Center dan SMPN 5. Pada
kategori Twibone, SMPN 8 keluar sebagai juara pertama, diikuti SDN
Sukabumi 4 di posisi kedua, serta SDN Mangunharjo 12 sebagai juara
ketiga.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan
plakat penghargaan dari Pemerintah Kota Probolinggo kepada Kejaksaan
Negeri Kota Probolinggo, yang dilanjutkan dengan penampilan seni budaya
dan literasi hukum oleh pelajar Kota Probolinggo.
Festival Literasi Hukum ini menjadi
tonggak penting dalam membangun kesadaran hukum sejak dini sekaligus
mempertegas peran edukatif Kejaksaan dalam menciptakan masyarakat yang
taat hukum dan berintegritas. (es/uby)