KANIGARAN – Sebuah layanan berbasis chatbot “MPP
SMART” digagas sebagai upaya Pemerintah Kota Probolinggo menghadirkan
layanan informasi perizinan responsif dan terintegrasi di Mal Pelayanan
Publik (MPP) setempat. Layanan yang dapat diakses melalui WhatsApp dan
Telegram ini disosialisasikan kepada pelaku usaha, kecamatan dan
kelurahan, Kamis (26/6).
“Kami menghadirkan camat dan lurah di
sini, harapan kami setiap informasi yang disampaikan terkait perizinan
bisa dipahami dan diteruskan kepada masyarakat. Rekan-rekan di kelurahan
adalah ujung tombak sebagai tempat masyarakat menanyakan segala
sesuatu,” ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu (DPMPTSP) Kota Probolinggo Muhammad Abas.
Melalui
sosialisasi MPP SMART ini, kata Abas, untuk meningkatkan pemahaman
pelaku usaha terhadap OSS RBA sekaligus dapat memberikan layanan dan
konsultasi perizinan secara realtime. Serta, mewujudkan sinergi
Pemerintah Kota Probolinggo dan pelaku usaha untuk menciptakan iklim
investasi yang berdaya saing.
“Harapan kami, dari sistem layanan ini
terwujud pemahaman yang sama dan komprehensif, meningkatkan layanan
DPMPTSP melalui MPP, memberikan pelayanan publik yang baik di bidang
perizinan dan penanaman modal,” ujar Abas, yang menjadikan MPP SMART
sebagai proyek perubahan Diklat PIM II.
Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin
menyambut baik inovasi MPP SMART yang diakses melalui nomor
0811-3070-1007. Setelah mengetik kata kunci informasi apa yang diminta,
masyarakat dapat mengetahui persyaratan yang dibawa sebelum datang ke
MPP.
Menurutnya, pelayanan yang smart menandakan
bahwa organisasi telah meningkatkan pelayanan di segala bidang seperti
bidang perizinan, pemerintahan, pendidikan atau wirausaha. Jadi memang,
sambung Wali Kota Aminuddin, smart city harus menjadi bagian tak terpisahkan menuju kota yang lebih maju.
“Munculnya kreativitas baru di Kota Probolinggo menjadi model pelayanan yang smart. Smart adalah
paripurna, mudah dipahami, bisa dilaksanakan dengan gampang. Salah satu
inovasi yang lahir dan dikembangkan, terbentuklah SMART MPP,” terang
wali kota.
Namun, inovasi ini membutuhkan
keikutsertaan semua pihak agar apa yang sudah disiapkan oleh pemerintah
tidak mubazir. Ia mengajak seluruh jajaran Pemerintah Kota Probolinggo,
perangkat daerah teknis khususnya camat dan lurah untuk bersama-sama
menyukseskan MPP SMART disebarkan ke seluruh masyarakat di wilayah.
“Sehingga
masyarakat mengetahui persyaratan perizinan yang cepat dan tepat. Mari
kita ciptakan pelayanan publik yang prima, professional dan adaptif pada
perkembangan zaman,” tegas dr Amin.
Kepada para pelaku usaha, wali kota
menitip pesan untuk bersiap dengan adanya pelabuhan ekspor impor maka
kerja sama yang akan dijalin bukan bersifat lokal dan regional, tetapi
mendunia. Keberadaan Koperasi Merah Putih pun diharapkan dapat
dimanfaatkan oleh pelaku usaha di masing-masing kelurahan di Kota
Probolinggo.
“Harus bermain di lingkup pasar lebih
besar. Apa yang menjadi permasalahan utama seperti usaha yang tidak
konsisten, kualitas, pengemasan, modal usaha dan masalah lainnya harus
segera diatasi. Faktor risiko dalam berusaha harus diperhitungkan untuk
usaha bisa berkelanjutan,” pesannya. (fa/pin)