KANIGARAN –
Revitalisasi sentra wisata kuliner GOR A.Yani sisi selatan sudah
mencapai 90 persen. Sebanyak 88 tenant siap ditempati PKL (Pedagang Kaki
Lima) yang berasal dari GOR. A Yani sendiri dan pujasera Alun-alun.
Rencananya, sentra kuliner ini bakal dibuka Minggu sore, 10 Agustus
mendatang.
Untuk memastikan persiapan operasional
GOR A.Yani, Wali Kota dr. Aminuddin bersama Sekda Ninik Ira Wibawati dan
perangkat daerah terkait meninjau lokasi, Kamis (7/8) siang.
Sesampainya di GOR A.Yani, wali kota melihat kondisi bangunan tenant
hingga fasilitas kelistrikan yang sudah dipasang.
“Revitalisasi
menjadikan sisi utara dan selatan GOR A.Yani sebagai pusat kuliner Kota
Probolinggo yang baru. Sisi selatan ini insyaallah tanggal 10 Agustus
sudah siap. Nanti yang menempati dari pujasera Alun-alun dan PKL
eksisting (yang sudah berjualan tetap di GOR) di sini,” jelas Dokter
Amin, saat ditemui di lokasi.
Setelah tanggal 10 Agustus, lanjut
Dokter Amin, akan berlanjut pembangunan untuk tenant di sebelah utara
GOR A.Yani. Jumlah tenant pun sama, ada 88. Terkait penerangan di sentra
wisata kuliner, malam Minggu (9/8), wali kota bakal melihat secara
langsung bagaimana gambaran kondisi malam hari sebelum diresmikan.
“Ini sudah 90 persen tinggal beberapa
hal teknis saja. Mulai besok (8/8) pemindahan PKL sudah dimulai ya.
Sekarang kita lengkapi semua hal untuk tanggal 10 Agustus bisa
terlaksana sebagai salah satu start pusat kuliner di Kota Probolinggo,”
jelasnya.
Diketahui,
revitalisasi dan operasional wisata kuliner ini melibatkan perangkat
daerah serta CSR (Corporate Social Responsibility). Dispopar sebagai
pemilik aset, pemeliharaan fasilitas pendukung seperti toilet dan
kolaborasi event. Dinas PUPR-KP lebih pada persiapan lahan, pembuatan
saluran drainase, perbaikan sumur resapan, pompa air, pencabutan akar
pohon, pembuatan akses dari Museum Probolinggo termasuk pagar dan paving
jalan.
DKUP menangani manajemen pujasera dengan
PKL berupa perjanjian kerja sama, penyediaan wastafel, perencanaan dan
pengawasan. Satpol PP menangani pengamanan secara umum. Dishub fokus
penyediaan sarpras kelistrikan dan penataan parkir.
Sedangkan DLH menangani sampah dan
limbah bersama PKL, persiapan lokasi dengan penebangan pohon. BPPKAD
terkait dengan retribusi. Untuk CSR dari PT Bromo Tirta Lestari
membangun semua tenant untuk PKL, sementara Bank Jatim akan membranding
lokasi berupa gate dan panggung. (fa/pin)