PROBOLINGGO
- Wali Kota Probolinggo dr. Aminnuddin bersama Forkopimda sekaligus Tim
Terpadu MBG meninjau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di beberapa
titik lokasi di wilayah Kota Probolinggo, Kamis pagi (2/10). Peninjauan
ini merupakan wujud komitmen Pemkot Probolinggo dalam menyukseskan
program strategis nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota
Probolinggo agar terlaksana dengan aman, higienis, dan memenuhi standar
gizi.
Sebanyak 6 lokasi SPPG di wilayah
Kecamatan Mayangan, Kanigaran, dan Wonoasih dikunjungi rombongan wali
kota. Menurut dr. Aminuddin, Standard Operating Procedur (SOP) di setiap
SPPG sudah berjalan dengan baik, terbukti selama dua bulan terakhir
tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Setiap tahapan ada petugas yang
bertanggung jawab, mulai dari penyiapan bahan, proses memasak,
pengemasan, hingga pendistribusian kepada penerima manfaat MBG.
“Dan
ini tentu untuk menjaga hal-hal yg tidak kita inginkan seperti di
daerah lain, maka kami dari Forkopimda bersama Tim Terpadu MBG melakukan
pengecekan, terutama untuk memantau dan mengevaluasi program MBG yang
berjalan di Kota Probolinggo. Memang Alhamdulillah, sampai sejauh ini
tidak ada ditemukan kasus keracunan,” jelasnya
Selain itu, terkait dengan bahan-bahan
baku yang akan diolah, pihaknya meminta semua proses ter-checklist
dengan benar melalui proses pengecekan kualitas terlebih dahulu untuk
memastikan bahan yang digunakan aman dan baik.
“Untuk setiap bahan baku yang digunakan,
baik bahan baku basah maupun bahan baku kering, kita sortir sehingga
bahan yang dipakai benar berkualitas. Saya juga minta di setiap SPPG
tadi untuk terlebih dahulu di setiap proses tindakan itu ada checklist,
agar ada bukti datanya sehingga terkomunikasikan dengan baik dan benar
kepada setiap petugas," tegasnya.
Untuk
semakin menjamin kelayakan dan keamanan saat dibagikan kepada anak-anak
penerima manfaat MBG, Wali Kota Aminuddin pun meminta agar pihak
sekolah turut mengawasi dan mencicipi makanan sebelum dibagikan.
"Kalau ke depan ada yang tidak memenuhi
syarat, kami sebagai tim pengawas baik dari Pemkot maupun Forkompinda
berhak untuk menghentikan, dikembalikan ke dapur SPPG setempat. Saya
sudah minta dari Dinas Kesehatan agar setiap PIC atau testernya di
setiap sekolah juga melakukan pengecekan dengan detail dan benar, mereka
harus betul-betul memahami bahwa makanan itu layak dikonsumsi atau
tidak. Apabila memang tidak layak, maka tidak apa-apa jika pada hari itu
anak-anak tidak menerima MBG," ungkapnya.
Menyikapi maraknya kasus keracunan yang
terjadi di beberapa daerah, dr. Aminnudin meminta masyarakat Kota
Probolinggo tidak perlu khawatir. Hal ini karena proses yang dilakukan
di setiap SPPG di Kota Probolinggo telah berjalan dengan baik.
“Kita
lihat SOP-nya sudah berjalan dengan baik. Alhamdulillah semua tahapan
berjalan baik, sehingga masyarakat tidak perlu cemas. Namun ada beberapa
hal yang kami lihat tadi memang perlu lebih ditekankan. Kami akan
membuat skema lebih jelas dan lebih terperinci kembali, mulai pasokan
masuk, proses, pendistribusian hingga pada status penanganan dan lain
sebagainya ini dapat terkomunikasi dan terakomodir dengan cepat
penangangannya.” Terangnya.
Wali Kota Aminnudin pun memastikan
sistem di setiap SPPG sudah baik, namun perlu untuk melakukan skema yang
lebih terperinci mulai dari bahan baku masuk, proses memasak, packing,
distribusi hingga pengelolaan limbah yang dihasilkan tidak mencemari
lingkungan. Oleh karena itu, pihaknya juga mengajak Ketua Korwil SPPG di
Kota Probolinggo, untuk mengoordinasikan seluruh SPPG di Kota
Probolinggo ini, agar membuat skema dan protap SOP yang lebih terperinci
dan detail sehingga segala sesuatunya dapat dilakukan analiisa dengan
baik dan benar ke depannya. (dev/pin)