MAYANGAN -
Tradisi tahunan Belah Jimat Mangunharjo kembali digelar dengan meriah
pada Minggu (29/6) pagi, di kawasan Klenteng Kota Probolinggo. Event
budaya yang sarat nilai sejarah ini menampilkan puluhan pertunjukan seni
dari berbagai komunitas dan melibatkan masyarakat sekitar.
Puluhan pertunjukan seni tradisional
tampil bergantian, dari tarian, musik daerah, hingga pertunjukan lintas
budaya. Ditambah lagi, stan-stan kuliner lokal milik UMKM turut hadir
memeriahkan suasana dan menggerakkan ekonomi lokal.
Wali
Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, mengatakan sangat antusias mengikuti
event ini. Ia menyampaikan, kawasan Kelenteng ini nantinya akan
dikembangkan secara bekelanjutan menjadi destinasi wisata baru bertema
Pecinan (China Town).
“Sebentar lagi daerah ini akan kita buat
daerah Pecinan atau China Town, makin ramai lagi, tidak hanya menunggu
momen tapi bisa jadi nanti setiap hari wilayah ini menjadi ramai,”
ujarnya.
Wali kota juga memperkenalkan slogan
baru yang menggambarkan arah pembangunan kota, yaitu Bersolek : Bersih,
Elok, Ramah, Sehjahtera, Organik, Lestari, Eduukatif dan Kreatif.
Sementara itu, Lurah Mangunharjo, Hari
menjelaskan bahwa tradisi Belah Jimat bukan sekadar acara seremonial,
melainkan media edukasi sejarah bagi generasi muda.
“Belah Jimat Mangunharjo ini memberikan
wawasan pada generasi muda tentang sejarah berdirinya Kelurahan
Mangunharjo dan mempromosikan potensi seni, budaya serta menggerakkan
sektor perekonomian dengan melibatkan UMKM,” ungkapnya.
Rangkaian
Belah Jimat dimulai sejak Jumat (27/6), diawali dengan ziarah kubur ke
Kepala Desa Mangunharjo yang pertama sampai yang kelima, di mana waktu
itu Mangunharjo masih berstatus desa. Pada hari yang sama, juga digelar
istigasah dan jamasan Kentongan Lembu Suro, yang dibuat oleh kepala desa
kedua pada tahun 1918.
Puncak acaranya berlangsung pada Minggu
pagi (29/6), dilaksanakan arak-arakan Kentongan Lembu Suro yang diikuti
oleh seluruh RW se-Kelurahan Mangunharjo.
Sejumlah tokoh dan pejabat daerah turut
hadir memeriahkan kegiatan ini, diantaranya Ketua TP PKK dr. Evariani,
Sekda Kota Probolinggo drg. Ninik Ira Wiabawati, Camat Mayangan Agus
Dwiwantoro, Kapolsek Mayangan Heri Sugiono, serta para lurah, RT, RW,
tokoh masyarakat dan tokoh agama se-Kecamatan Mayangan. (uby/pin)