MAYANGAN
– Suasana Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Mayangan, Sabtu (11/10),
tampak meriah sejak pagi. Ribuan masyarakat tumpah ruah memenuhi kawasan
pesisir untuk menyaksikan tradisi Petik Laut, sebuah ritual budaya dua
tahunan yang penuh makna bagi warga Kelurahan Mayangan, Kecamatan
Mayangan, Kota Probolinggo.
Acara yang dimulai pukul 08.00 WIB itu
dihadiri langsung oleh Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin, didampingi
Wakil Wali Kota Ina Dwi Lestari. Juga tampak Dandim 0820/Probolinggo
Letkol Arhanu Iwan Harmaya, Kapolresta AKBP Rico Yumri, hingga Pj Sekda
Rey Suwigtyo, Camat Mayangan Agus Dwiwantoro dan Ketua HNSI Kota
Probolinggo H. Jupri.
Di
sebelah timur atau tepatnya di area pantai, deretan perahu nelayan yang
dihiasi warna-warni umbul-umbul, alunan musik, serta aroma laut yang
khas menciptakan atmosfer pesta rakyat yang hangat.
Wali Kota Aminuddin dalam sambutannya
menyampaikan rasa syukur sekaligus apresiasi atas terselenggaranya
tradisi yang menjadi warisan budaya masyarakat pesisir ini.
“Petik Laut merupakan wujud rasa syukur
kepada Allah SWT atas rezeki yang diberikan, khususnya kepada nelayan
dan warga Mayangan. Ini bukan hanya tradisi, tapi juga simbol
kebersamaan dan semangat gotong royong masyarakat pesisir,” ujarnya.
Wali kota Amin menambahkan, antusiasme masyarakat tahun ini terlihat lebih besar dibandingkan sebelumnya.
“Saya
melihat animo masyarakat luar biasa. Bahkan, katanya tahun ini lebih
ramai dari tahun-tahun sebelumnya. Ini tanda bahwa budaya Mayangan masih
hidup dan dicintai warganya,” tutur dr. Aminuddin disambut tepuk tangan
meriah.
Orang nomor satu di Kota Bayuangga ini
berharap tradisi Petik Laut dapat terus dilestarikan sebagai aset budaya
sekaligus penggerak ekonomi lokal.
“Selain melestarikan budaya, kegiatan
seperti ini juga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar. Kita
doakan semoga kegiatan Petik Laut ke depan semakin sukses dan bisa
menjadi agenda rutin tahunan,” pungkasnya.
Sementara itu, Lurah Mayangan Wisnu
Setiawan menjelaskan bahwa kegiatan Petik Laut tahun ini berlangsung
selama tiga hari dengan berbagai rangkaian acara.
Kemarin, diat dimulai dengan gelaran
Khotmil Qur’an dan Majengan Bersholawat, dilanjutkan Pawai Budaya dan
Larung Sesaji (11/10) dan akan ditutup besok dengan Tasuran dan Hiburan
Orkes Melayu.
Ritual
Larung Sesaji menjadi puncak acara yang paling ditunggu. Wali Kota
bersama rombongan dan para nelayan lalu menaiki perahu hias menuju
tengah laut untuk melarung sesaji berisi hasil bumi dan perlengkapan
dapur sebagai simbol rasa syukur dan harapan akan limpahan rezeki serta
keselamatan di laut.
Salah seorang pengunjung, Siti Rahma (42), warga Kelurahan Sukabumi, mengaku datang sejak pagi bersama keluarga.
“Saya senang sekali bisa nonton Petik
Laut lagi. Ramai, meriah, dan terasa sekali kebersamaan warga pesisir.
Semoga rezeki para nelayan makin lancar,” ujarnya penuh semangat.
(es/pin)