Upacara Adat Yadnya Kasada, Wali Kota Aminuddin-Wawali Ina Dikukuhkan sebagai Warga Kehormatan Sesepuh Tengger
Di tengah sejuknya udara pegunungan dan sakralnya nuansa adat, Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin beserta Wakil Wali Kota Probolinggo Ina Dwi Lestari resmi dikukuhkan sebagai Warga Kehormatan Sesepuh Masyarakat Tengger. Momen bersejarah itu terjadi dalam rangkaian upacara adat Yadnya Kasada yang digelar dengan khidmat di Pendopo Agung Sukapura Kabupaten Probolinggo, Selasa (10/6).
Probolinggo -
Di tengah sejuknya udara pegunungan dan sakralnya nuansa adat, Wali
Kota Probolinggo dr. Aminuddin beserta Wakil Wali Kota Probolinggo Ina
Dwi Lestari resmi dikukuhkan sebagai Warga Kehormatan Sesepuh Masyarakat
Tengger. Momen bersejarah itu terjadi dalam rangkaian upacara adat
Yadnya Kasada yang digelar dengan khidmat di Pendopo Agung Sukapura
Kabupaten Probolinggo, Selasa (10/6).
Prosesi pengukuhan ini dipimpin langsung
oleh Ketua Paruman Dukun Pandhita, pemuka adat tertinggi masyarakat
Tengger. Dengan penuh makna, selendang kuning disematkan satu per satu
kepada 13 tokoh nasional dan daerah yang dinobatkan sebagai Warga
Kehormatan. Tanda kehormatan itu bukan sekadar simbolis, melainkan wujud
pengakuan atas dedikasi dan kepedulian terhadap pelestarian budaya,
lingkungan serta keberlangsungan hidup masyarakat adat Tengger.
Wali
Kota Aminuddin yang hadir mengenakan busana adat Tengger berwarna
hitam, dengan udeng batik warna biru khas Kota Probolinggo tampak larut
dalam suasana penuh penghormatan. Busana hitam yang dikenakan para
penerima gelar mencerminkan sikap tunduk, hormat dan kesiapan untuk
mengemban amanah luhur dari masyarakat adat.
“Ini bukan sekadar penghargaan, tapi
sebuah amanah budaya yang harus dijaga dengan sepenuh hati. Saya merasa
terhormat sekaligus terpanggil untuk terus mendukung pelestarian warisan
leluhur yang luar biasa ini,” ujar Wali Kota Aminuddin usai prosesi.
Dalam daftar penerima gelar kehormatan,
turut hadir sejumlah tokoh penting, antara lain Menteri Kebudayaan
Republik Indonesia Fadli Zon, Plh Gubernur Jatim Emil Dardak, Bupati
Probolinggo Gus Moh. Haris, Wakil Bupati Ra Fahmi AHZ, serta Ketua TP2D
Khoirul Anwar. Mereka semua dipilih karena dianggap memiliki kontribusi
nyata dan komitmen besar terhadap pembangunan yang berpihak pada
nilai-nilai budaya lokal.
“Ini
bentuk penghormatan dan juga amanah, kami percaya, para warga
kehormatan ini akan menjadi penjembatan antara masyarakat adat dan para
pemangku kebijakan demi masa depan Tengger yang Lestari,” ucap Ketua
Paruman Dukun Pandhita dalam pidatonya.
Ratusan warga Tengger berkumpul
menyaksikan prosesi ini, upacara yang merupakan bagian dari inti
perayaan suci Yadnya Kasada, yang telah diwariskan secara turun-temurun
dan menjadi identitas kuat masyarakat Tengger.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon juga
menyampaikan komitmennya di hadapan hadirin. “Kami sangat bangga atas
gelar ini. Kami berkomitmen untuk turut menjaga dan melestarikan
kebudayaan adat, karena budaya adalah fondasi dari pembangunan sebuah
bangsa,” ujarnya.
Pengukuhan
ini tidak semata-mata acara seremoni, tetapi pernyataan komitmen bahwa
para penerima gelar akan berperan aktif melayani dan berkontribusi pada
keberlangsungan nilai-nilai luhur Suku Tengger. Ini adalah titah budaya,
bukan sekadar tanda jasa.
Dengan pengukuhan ini, Wali Kota
Aminuddin kini tidak hanya menjadi pemimpin pemerintahan, tetapi juga
bagian dari keluarga besar masyarakat adat Tengger. Sebuah ikatan batin
yang diharapkan semakin memperkuat sinergi antara pemerintah dan penjaga
budaya lokal dalam membangun masa depan yang berakar pada kearifan
tradisi. (yul/pin)