KANIGARAN -
Kawasan Gladak Serang (Glaser) terasa lebih semarak dari biasanya. Para
pelaku UMKM, tamu undangan, dan masyarakat berkumpul menyaksikan soft
launching Zona KHAS (Kuliner Halal, Aman dan Sehat) Wisata Kuliner
Glaser oleh Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin, Rabu (23/7) malam.
Acara ini juga dihadiri anggota DPRD
Komisi 2 Masda Putri Amelia, Sekretaris Daerah drg. Ninik Ira Wibawati,
Ketua TP PKK dr. Evariani Aminuddin, Wakil Direktur Komite Daerah
Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Jawa Timur Prof. Abdul Mohngid,
Pimpinan Bank Indonesia Malang Febrina, serta staf ahli dan kepala
perangkat daerah terkait.
Dalam
sambutannya, Wali Kota yang akrab disapa Dokter Amin ini menyampaikan
rasa bangga atas kolaborasi lintas sektor yang mewujudkan zona KHAS ini.
Ia menyoroti pentingnya akselerasi sertifikasi halal bagi produk
makanan dan minuman yang ada di Kota Probolinggo.
“Dari sekitar 16.000 pelaku UMKM sektor
makanan dan minuman, baru 1.000 yang bersertifikat halal. Artinya baru
sekitar 16 persen. Ini tantangan kita bersama, agar apa yang kita
konsumsi bukan hanya halal secara agama, tapi juga aman dan sehat untuk
masyarakat,” ujar Aminuddin.
Ia juga menekankan pentingnya
pengembangan kawasan kuliner ini sebagai bagian dari strategi pemerintah
dalam membangun ekosistem ekonomi kerakyatan berbasis wisata dan
kearifan lokal.
“Kota ini harus terus punya semangat
menciptakan event, karena ekonomi kita 80% digerakkan oleh UMKM. Selama
empat bulan terakhir, hampir 300 event telah kita gelar, termasuk Glaser
ini yang menjadi etalase baru bagi produk halal dan digital,”
tambahnya.
Sementara
itu, Prof. Abdul Mohngid dari KDEKS Jatim memberikan apresiasi terhadap
sinergi yang terjadi antara Pemerintah Kota Probolinggo, Bank
Indonesia, dan para pelaku usaha dalam menghadirkan zona KHAS berbasis
ekonomi syariah.
“Kami mengucapkan terima kasih atas
kerja sama yang luar biasa dari Pemerintah Kota Probolinggo dan para
pebisnisnya. Zona kuliner halal ini adalah kontribusi nyata. Ke depan,
kami harap dukungan Pak Wali Kota untuk pengembangan lebih lanjut,
termasuk ekonomi hijau dan keuangan sosial syariah,” tuturnya.
Pimpinan BI Malang, Febrina juga
memberikan pandangan terkait tren positif UMKM di Probolinggo. “Dalam
tiga bulan terakhir, kami melihat lonjakan signifikan dalam akses
permodalan UMKM, khususnya melalui skema kredit usaha rakyat dan
digitalisasi pembayaran. Profiling UMKM di Glaser kini makin tertata
berkat integrasi QRIS dan ekosistem digital,” jelasnya.
Di
akhir acara, Wali Kota Aminuddin mengajak seluruh pelaku usaha kuliner
di Glaser untuk terus menjaga kualitas produk, kebersihan dan pelayanan.
“Zona ini adalah wajah baru Probolinggo. Mari jaga bersama agar tidak
hanya menjadi tempat makan, tapi juga ruang edukasi halal dan wisata
kuliner yang membanggakan,” pesannya.
Soft launching Zona KHAS ini diharapkan
menjadi langkah awal bagi Kota Probolinggo untuk menjadi salah satu
rujukan nasional dalam pengembangan kawasan berbasis ekonomi syariah dan
UMKM berdaya saing. Acara malam itu dilanjutkan dengan sosialisasi
permodalan bagi pelaku UMKM di Kota Probolinggo. (yul/fa)