KANIGARAN —
Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, secara resmi membuka kegiatan
Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kota Probolinggo Tahun 2025-2029 di Puri
Manggala Bakti, Senin (17/3). Forum ini menjadi langkah awal dalam
penyusunan dokumen perencanaan pembangunan Kota Probolinggo yang akan
menjadi pedoman pembangunan lima tahun ke depan.
Dalam sambutannya, dr. Amin menekankan
pentingnya perencanaan pembangunan sebagai proses menentukan kebijakan
masa depan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan. Hal ini
sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang
Tata Cara Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah.
RPJMD Kota Probolinggo Tahun 2025-2029 sendiri merupakan penjabaran
tahun pertama dari dokumen RPJPD Kota Probolinggo Tahun 2025-2045, yang
telah ditetapkan melalui Perda Kota Probolinggo Nomor 9 Tahun 2024 pada
23 Agustus 2024.
“RPJMD
merupakan penjabaran dari visi dan misi kepala daerah yang diarahkan
sebagai upaya mendukung pencapaian tujuan pembangunan nasional dalam
mewujudkan kesejahteraan masyarakat daerah yang berkeadilan, dengan
menempatkan manusia sebagai obyek dan subyek pembangunan,” terangnya.
Wali Kota dr. Amin juga memaparkan visi
pembangunan Kota Probolinggo untuk lima tahun mendatang, yaitu
mewujudkan Kota Probolinggo yang tangguh, berkelanjutan, sejahtera,
modern, dan adaptif. Visi ini dijabarkan dalam lima misi pembangunan,
antara lain : (1) Penguatan kualitas SDM sebagai modal dasar
pembangunan, dengan target peningkatan IPM, utamanya melalui pendidikan
dan pelayanan kesehatan. (2) Akselerasi penanganan masalah kesejahteraan
sosial dan kemajuan kebudayaan, dengan fokus pada pengurangan angka
kemiskinan. (3) Ekonomi inklusif berbasis potensi lokal daerah yang
didukung dengan integrasi ekonomi digital, salah satunya melalui
pembukaan 100 destinasi wisata baru yang dapat memberdayakan UMKM.
Kemudian misi yang keempat adalah
Birokrasi adaptif, modern dan berorientasi layanan. Dan terakhir,
Akselerasi pembangunan infrastruktur yang dapat menggerakkan ekonomi dan
berwawasan lingkungan melalui program “Probolinggo Bersolek.”
Wali
Kota dr. Amin berharap seluruh perangkat daerah memiliki komitmen untuk
mematuhi tahapan dan batas waktu sesuai dengan peraturan yang telah
ditetapkan. Selain itu, dalam penyusunan program dan anggaran, perangkat
daerah diminta untuk mengedepankan asas 3E (Efektif, Efisien, dan
Ekonomis), mengingat terbatasnya kemampuan APBD.
“Kondisi kemampuan APBD kita yang
terbatas, harus kita sikapi dengan benar-benar memilah program kegiatan
yang menjadi prioritas utama dan melakukan sinergi antar stakeholder. Selain itu perangkat daerah harus memperhatikan pengukuran dan pencapaian target kinerja,” tambahnya.
Sementara, Ketua DPRD, Dwi Laksmi Syntha
Kusumawardhani dalam sambutannya mengapresiasi penyelenggaraan forum
ini. Ia menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan stakeholder dalam menyusun RPJMD yang dapat menjawab tantangan pembangunan Kota Probolinggo.
Di
kesempatan yang sama, Kepala Bappeda Litbang Kota Probolinggo, Diah
Sajekti Widowati Sigit, menambahkan bahwa forum ini bertujuan sebagai
wadah partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan
daerah. Ia berharap masukan yang diberikan dapat menjadi dasar dalam
menyusun dokumen RPJMD yang berorientasi pada kesejahteraan dan
keberlanjutan
“Masukan dari forum ini menjadi landasan
penting dalam menyusun dokumen RPJMD yang berorientasi pada
kesejahteraan dan keberlanjutan,” tutupnya.
Kegiatan ini ditutup dengan
penandatanganan Berita Acara Rancangan Awal RPJMD oleh stakeholder
terkait serta foto bersama. Hadir dalam acara ini, Ketua TP PKK Kota
Probolinggo dr. Evariani Aminuddin, Kepala BPS Kota Probolinggo,
Pimpinan Bank Jatim Cabang Probolinggo, serta pejabat dan Kepala
Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo. (mir/uby)