Wali Kota Probolinggo Audiensi dengan Organda, Bahas Pariwisata Kota Probolinggo
Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin menggelar audiensi bersama Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Probolinggo di ruang transit, Kantor Wali Kota, Jumat (23/5) sore. Pertemuan ini membahas dampak Surat Edaran (SE) Wali Kota bernomor 100.3.4.3/52/425.001/2025, yang ditetapkan 17 April 2025 lalu. Edaran ini tentang kegiatan Pembelajaran di Luar Kelas (Outing Class) jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Dasar pada Satuan Pendidikan Tahun 2025. SE ini berimbas pada pembatalan
KANIGARAN — Wali Kota Probolinggo dr.
Aminuddin menggelar audiensi bersama Organisasi Angkutan Darat (Organda)
Kota Probolinggo di ruang transit, Kantor Wali Kota, Jumat (23/5) sore.
Pertemuan ini membahas dampak Surat Edaran (SE) Wali Kota bernomor
100.3.4.3/52/425.001/2025, yang ditetapkan 17 April 2025 lalu. Edaran
ini tentang kegiatan Pembelajaran di Luar Kelas (Outing Class) jenjang
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Dasar pada Satuan
Pendidikan Tahun 2025. SE ini berimbas pada pembatalan sejumlah kegiatan
study tour oleh sekolah-sekolah.
Wali Kota didampingi oleh Kepala Dinas
Perhubungan Agus Effendi, Kepala Pelaksana BPBD Sugito Prasetyo, dan
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Siti Romlah.
Ketua Organda Kota Probolinggo, Tomi, mengungkapkan bahwa para pelaku transportasi cukup terkejut dengan terbitnya SE tersebut.
"Kami
sowan ke Pak Wali bertujuan untuk mencari solusi terhadap SE yang
beredar terkait pelaksanaan outing class, teman-teman travel ini
sebelumnya sudah mendapat orderan, terpaksa dibatalkan – dan bagaimana
cara dapur kami tetap ngebul istilahnya," ujarnya.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Aminuddin
menyampaikan bahwa kebijakan tersebut merupakan bentuk tindak lanjut
dari anjuran Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen)
terkait situasi cuaca ekstrem dan perubahan iklim di sejumlah wilayah
Indonesia dan kasus-kasus kecelakaan besar yang terjadi di wilayah
Indonesia.
"Ini (SE) memang bukan kewajiban, tapi
anjuran. Kita sebagai pelaksana di daerah mengikuti arahan tersebut.
Situasi cuaca saat ini memang berisiko, bahkan terdeteksi tiga siklon
dari arah Jawa Tengah menuju Jawa Timur," ujarnya.
Selain itu, Aminuddin mendorong agar potensi wisata lokal di Kota Probolinggo dapat dikembangkan sebagai alternatif destinasi.
"Jangan
terlalu pesimis. Kita ajak teman-teman pelaku usaha di bidang
pariwisata untuk mengoptimalkan wisata yang ada di dalam Kota
Probolinggo sendiri," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa
Pemerintah Kota juga tengah mengembangkan sektor pariwisata dan
transportasi, termasuk rencana pemanfaatan Pelabuhan Tembaga sebagai
pelabuhan ekspor-impor dan pengembangan kendaraan wisata seperti program
city tour.
"Di Kota Probolinggo belum ada
pariwisata yang benar-benar menarik. Harus ada atraksi, sesuatu yang
bisa ditunjukkan. Kolaborasi dengan Dispopar akan terus didorong,"
tutupnya.
Audiensi ini diharapkan menjadi awal
dari solusi bersama antara pemerintah dan pelaku transportasi dalam
menghadapi dampak kebijakan dan perubahan iklim terhadap sektor ekonomi
dan pariwisata lokal. (sit/pin)